Pagi itu aku langsung ditodong oleh anak-anak untuk pergi ke pantai. Ya OK-lah, lagipula memang sudah lama aku tidak menengok Pantai Teluk Penyu Cilacap. Anak-anak membawa alat-alat permainan untuk menggali pasir. Selain itu juga tentu saja membawa baju ganti karena hampir bisa di pastikan akan berbasah-basah di pantai. Kalau Ela anakku yang paling besar dulu masih takut-takut untuk nyebur ke pantai, mungkin sekarang dengan umurnya yang sudah 4 tahun lebih akan lebih berani. Kalau adiknya mungkin baru akan dikenalkan dengan air laut sekarang ini. Nah coba kita lihat apakah mereka sudah berani langsung nyebur ke laut.
Ela di Teluk Penyu Cilacap
Yah.... Ternyata Ela memang sudah berani untuk nyebur ke laut, meski awalnya sempat takut-takut. Sepertinya dia sangat menikmati bermain dengan debur ombak di sana. Sempat juga muntah-muntah karena menelan air, tetapi itu tidak membuatnya kapok. Wah, hari ini kamu jadi anak pantai nak... Biasanya kamu kan anak gunung di Sawahlunto sana... hahaha.. Berbeda dengan adiknya, saat ini masih takut untuk masuk ke air. Jadi cukuplah bermain gali pasir di tepian pantai saja.
Setelah cukup puas bermain di pantai, aku dan keluarga cuci-cuci kaki di Toilet Umum. Kalau anakku karena memang sudah nyebur ke laut ya sekalian mandi dan ganti baju. Setelah ini kami berencana menuju Kebon Sayur, yaitu kampung Mbah-nya anak-anak, orang tuaku di Cilacap. Sepanjang jalan kami melewati Jalan Achmad Yani dan Jalan Veteran. Bukannya karena aku baru pulang dari Jepang maka tiba-tiba tertarik dengan sebuah Restoran Jepang milik Hotel Wijaya Kusuma di tepi jalan tersebut.
Miyabi di Cilacap
Restoran ini namanya mirip dengan artis Jepang yang lagi ngetop di Indonesia... :-) Meski penasaran, Aku juga belum sempat untuk googling mengenai arti dari kata Miyabi itu sendiri. Kalau dari sisi usia, mungkin restoran ini lebih tua umurnya dari sang artis. Semenjak aku masih SD hingga SMP setiap hari bolak-balik menuju ke Sekolah pasti melewati restoran ini.
Pulang dari Kebon Sayur akupun tertidur bersama anak-anak. Capek banget, lagipula sore ini aku harus langsung berangkat kembali ke Jakarta dengan Kereta Api Purwajaya. Dan sekali lagi harus berpamitan dengan keluarga untuk kembali ke Sawahlunto... Sampai nanti ya... Januari kita kembali ke Sawahlunto bersama-sama...