Catatan Perjalanan di Kushiro - Bagian 1 - Persiapan

Dengan diiringi ciuman dari Istri dan Anak tercinta Aku semalam berangkat ke Bandung. Memang rencananya hari ini ada pertemuan di Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara untuk persiapan bagi keberangkatan rombongan peserta training di Kushiro Jepang. Ini seperti memutar ulang peristiwa sekitar 6 tahun yang lalu, ketika aku berangkat ke Jepang dalam rangka training di Ikeshima. 



Setelah Ikeshima tidak menerima peserta training lagi, kegiatan training Alih Teknologi Tambang Batubara Bawah Tanah bagi peserta dari Indonesia diarahkan ke Kushiro. Ada banyak perbedaan tentang training di Kushiro ini. Yang paling mencolok adalah masalah waktu, kalau dahulu di Ikeshima paling cepat 3 bulan, sedangkan training di Kushiro cuma seminggu. Untuk materi pelatihan di Kushiro, berdasarkan informasi yang didapat intinya adalah study visit ke Underground Coal Mine dan tentu saja dengan sedikit muatan materi teori yang akan diberikan sebelum ke lapangan.

 Gedung Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara

Peserta kali ini selain dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga berasal dari Dinas Pertambangan dan Perusahaan tambang batubara di Indonesia. Aku kira mereka semua hari ini juga telah tiba di Bandung.

Tidak banyak yang aku persiapkan, selain hal-hal yang standar seperti baju dan perlengkapan harian, juga tidak lupa membawa laptop dan kamera untuk bahan dokumentasi dan pelaporan. Sekitar 6 tahun yang lalu ada kesulitan dalam komunikasi, karena belum adanya kerjasama antar operator telepon seluler. Tetapi dari informasi yang terbaru, katanya hal tersebut bukan suatu masalah lagi. Untuk memastikannya, karena aku menggunakan kartu Mentari langsung aku hubungi nomor 100 (call center Indosat). Menurut Customer Service  Mentari sudah dapat digunakan di Jepang karena sudah bekerja sama dengan operator lokal Jepang yaitu DoCoMo. Untuk mengetahui tarif dengan lebih jelas aku juga sudah masuk ke situs Indosat yang juga sudah aku tuliskan kembali di blog ini tentang International Roaming Untuk Kartu Mentari.

Mengenai Jack Pipih yang digunakan untuk peralatan elektronik di Jepang juga sudah aku persiapkan dengan membeli sambungannya. Untuk voltage yang berlaku yaitu 110 di Jepang juga tidak masalah, karena peralatan elektronik yang aku bawa seperti laptop dan lain-lain kebetulan sudah menggunakan adaptor yang compatible dengan 110/220 V.

Sedapat mungkin aku akan coba menulis setiap hari tentang Catatan Perjalanan di Kushiro ini. Sekedar berbagi informasi terutama untuk  pengembangan teknologi tambang bawah tanah di Indonesia. Mudah-mudahan dapat bermanfaat.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan

Postingan Populer

Mini Set Top Box TV Digital

Set Alat Pel Lantai

HIJAB SEGITIGA INSTAN JERSEY

MY INSTAGRAM