Bangun pagi dengan sedikit rasa malas karena memang masih enak-enaknya untuk tidur. Dari gorden yang sedikit tersibak nampak salju tipis terhampar di jalanan. Cuaca cukup cerah pagi ini sehingga sedikit banyak menambah semangat untuk memulai pelatihan. Bukankah hari ini akan masuk ke lubang tambang?... Ya... kedengarannya cukup menarik.
Setelah mandi dan menghabiskan dua cup mie instant, aku langsung menuju lobby. Sebagian rombongan sedang sarapan, sebagian lagi memilih cukup dengan bekal mie instant di perut. Memang beberapa orang cukup berhati-hati dalam memilih makanan. Meskipun sudah ada dua cup mie instant dalam perutku, rasanya memang tetap kurang "nendang". Jadi sekali lagi aku turut bergerilya mencari masakan yang cocok di restoran hotel. Sayang banget.... kan memang udah jatahnya :-)
Melihat salju tipis terhampar di jalan, rombongan kembali kumat narsisnya. Apalagi kalau bukan foto-foto. Panitia juga maklum, karena memang dari tahun ke tahun ya seperti itu kejadiannya. Apalagi yang namanya urusan jam karet, ini juga nggak sembuh-sembuh. Masih ada saja yang telat di hari ke 3 ini.
Kushiro yang sepi
Sampai ke Pusat Pelatihan, kami langsung diarahkan untuk berganti pakaian. Dengan pakaian berlapis-lapis memang terasa kurang nyaman. Segera setelah mengenakan peralatan safety dan briefing tentang K3 tambang, rombongan langsung menuju lubang tambang bawah tanah. Sedikit disayangkan, hal ini tidak terdokumentasikan karena memang peraturannya dilarang membawa kamera ke dalam tambang bawah tanah.
Kendaraan yang dipakai untuk masuk lubang adalah ManCar dalam jalur rel. Sekitar 5 menit kemudian sampailah ke jalan masuk panel batubara yang akan dikunjungi. Perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki. Panel ini sebenarnya masih dalam tahap penginstallan peralatan terutama untuk di bagian front, yaitu peralatan Power Roof Support dan Drum Cutter. Boleh dibilang, peserta pelatihan kali ini agak terlalu banyak, sehingga penjelasan pimpinan instruktur agak kurang jelas. Maklumlah di dalam tambang kan ruangannya sempit, jadi bagaimana peserta yang paling belakang dapat mendengar jelas penjelasan instruktur yang berada di depan...
Kami keluar tambang menjelang tengah hari. kebiasaan setelah keluar dari tambang, peserta pelatihan ditawarkan untuk mandi. Tetapi seperti sudah ada kesepakatan tidak ada satupun yang mau mandi. Karena di samping malas, sepertinya badan juga tidak terlalu kotor-kotor amat ya. Minum wedang kopi dan ududan (merokok) jadi pilihan utama setelah berganti baju dan istirahat.
Suasana di Kelas
Pelajaran di kelas dibuka dengan menyajikan kualitas batubara di Kushiro disambung dengan kondisi geologi dan teknologi penambangan secara umum di sana. terjadi diskusi dan tanya jawab yang lumayan seru. Peserta pelatihan dari Kusuma Raya Utama Bengkulu mungkin yang sering ditanggap untuk berbagi pengetahuan teknologi tambang di lokasinya. Yah, di sana memang agak sedikit berbeda terutama teknologi penyanggaannya, karena menggunakan teknologi China. Kapan-kapan aku juga akan menulis khusus tentang teknologi penambangan baik di Kushiro, Bengkulu ataupun tempat lainnya di luar Catatan Perjalanan ini. Doakan saja supaya aku nggak kumat malesnya :-)
Ok banget mas......Mudah"an sampeyan tidak kumat malesnya lagi....bukan karena sekedar males tapi karena kerjaan yang numpuk di kantor ya mas :)
BalasHapus