Pernahkah kita berpikir bahwa selama ini kita sudah terlalu lama hidup di tengah-tengah hiruk-pikuknya kota? Sehari-hari kita selalu disibukkan oleh aktivitas pekerjaan dan kurang peduli dengan perkembangan anak kita sendiri. Mungkin sebagian orang berpikir praktis bahwa mencukupi kebutuhan anak dengan pendidikan di Sekolah adalah sudah cukup. Tetapi ternyata ada hal lain yang mungkin belum diperoleh oleh anak-anak di sekolah. Cobalah sekali waktu kita uji anak-anak untuk menyebutkan nama tumbuhan atau jenis binatang di alam yang jarang kita temui sehari-hari. Hampir bisa dipastikan sebagian besar tidak bisa mengenalinya.
Biasanya mungkin kita selalu membawa anak-anak ke mall dan pusat-pusat pertokoan, sehingga terbiasa dengan pola hidup konsumtif dan seolah-olah lupa bahwa di sekitar kita ada hal-hal yang lebih menarik yaitu keindahan alam.
Apakah saat ini masih ada anak-anak yang mengetahui ada binatang yang namanya "celeret gombel"? Atau "gareng"? Saya yakin, pasti jarang yang mengenalnya bukan? Mungkin saja binatang-binatang tersebut sudah punah di perkotaan. Atas dasar itulah aku juga sangat bersemangat ketika istriku berniat menhajak anak-anak melihat Taman Kupu-Kupu. Ini adalah suatu bentuk pendidikan di luar jam sekolah untuk lebih mengenal alam.
Pintu Masuk
Taman Kupu-kupu berada di Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Jl. Cihanjuang No. 58 Km 3,8. Bandung, Jawa Barat. Di dalam taman ini terdapat 20 jenis kupu-kupu. Sebanyak 300 ekor di antaranya telah dewasa, terbang bebas di area seluas 1.800 meter persegi. Sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Yang lainnya berasal dari papua, sulawesi dan dari berbagai daerah di Indonesia.
Berfoto Dengan Kupu-Kupu Gajah
Kupu-kupu terbesar di sana bernama si rama-rama alias Kupu-kupu gajah. Sayap dan tubuhnya yang berwarna kecokelatan itu kini sudah langka terlihat di alam bebas. Kupu-kupu gajah hanya bertahan hidup kurang lebih 5 hari, karena tidak mempunyai mulut untuk makan.
Salah Satu Kupu-Kupu di Taman
Agar kupu-kupu tak terbang jauh, maka taman dikurung dengan pagar kawat berlapis jaring. Tingginya 4-8 meter, sehingga kupu-kupu masih bisa bebas beterbangan di area taman.
Kepompong
Tiket masuk ke taman kupu-kupu sebesar Rp 20.000/anak plus souvenir khas Taman kupu-kupu. Anak-anaku kebetulan keduanya adalah perempuan. Mungkin juga karena itu mereka cukup tertarik melihat serangga yang cantik tersebut. Meskipun awalnya ada rasa takut-takut melihat kepompong ataupun kupu-kupu besar dari jarak dekat tetapi akhirnya mereka menikmatinya juga.
Berfoto di Taman
Kalau ada pembaca yang belum pernah ke Taman Kupu-Kupu, aku sarankan cobalah sekali-kali ke sana bersama keluarga. Ini bagus bagi anak-anak untuk mengenal, mencintai alam dan lingkungan serta belajar untuk lebih menghormati dan mengagumi ciptaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar