• Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

  • Selamat Datang

    Sepenggal obrolan, selembar catatan dalam blog ini semoga dapat menghangatkan suasana dan menambah erat persaudaraan.

Tampilkan postingan dengan label Pelatihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan. Tampilkan semua postingan

Mengenal Badan Layanan Umum (BLU): Peran dan Implementasi di PPSDM Geominerba


Badan Layanan Umum (BLU) merupakan salah satu instrumen penting dalam reformasi birokrasi di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas layanan publik. BLU dibentuk sebagai respon terhadap kebutuhan untuk memberikan layanan publik yang lebih fleksibel dan profesional, tanpa terikat oleh aturan-aturan birokrasi yang ketat. Salah satu contoh implementasi BLU di Indonesia adalah Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba), yang beroperasi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

PPSDM Geominerba adalah lembaga yang berfokus pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara. Sebagai BLU, PPSDM Geominerba memiliki keleluasaan dalam mengelola keuangan dan operasional, yang memungkinkan lembaga ini untuk memberikan pelatihan dan pendidikan yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.

Konsep dan Karakteristik Badan Layanan Umum

Badan Layanan Umum adalah unit kerja pemerintah yang diberi fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan operasional untuk meningkatkan kualitas layanan publik. BLU tidak berorientasi pada keuntungan, tetapi lebih pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas. Pembentukan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang memberikan dasar hukum bagi unit-unit kerja tertentu untuk mengelola anggaran dan pendapatan secara mandiri.

Karakteristik utama BLU meliputi otonomi dalam pengelolaan keuangan, kemampuan untuk menetapkan tarif layanan, serta kewenangan untuk menggunakan pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti biaya layanan, hibah, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Fleksibilitas ini memungkinkan BLU untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan layanan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan harapan masyarakat.

BLU juga diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan yang terpisah dari anggaran pemerintah umum, yang kemudian diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini memastikan bahwa pengelolaan keuangan BLU dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga mendorong penerapan prinsip-prinsip good governance dalam pelaksanaan tugasnya.

PPSDM Geominerba sebagai BLU

PPSDM Geominerba merupakan salah satu contoh implementasi BLU yang berhasil di Indonesia. Didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara, PPSDM Geominerba telah berperan penting dalam memberikan pelatihan dan pendidikan yang berkualitas kepada tenaga kerja di sektor tersebut. Sebagai BLU, PPSDM Geominerba memiliki keleluasaan dalam mengelola anggaran dan operasionalnya, yang memungkinkan lembaga ini untuk memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien.

PPSDM Geominerba menawarkan berbagai program pelatihan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Program-program ini mencakup pelatihan teknis di bidang eksplorasi geologi, penambangan, pengolahan mineral dan batubara, serta manajemen lingkungan dan keselamatan kerja. Selain itu, PPSDM Geominerba juga menyediakan layanan konsultasi dan penelitian di bidang geologi dan pertambangan, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor ini di Indonesia.

Sebagai BLU, PPSDM Geominerba memiliki kewenangan untuk menetapkan tarif layanan dan mengelola pendapatan yang diperoleh dari program pelatihan dan layanan konsultasi. Pendapatan ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, seperti pengembangan kurikulum pelatihan, peningkatan fasilitas, dan pengadaan peralatan modern yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, PPSDM Geominerba dapat terus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat dan industri.


Peran dan Fungsi PPSDM Geominerba dalam Pengembangan SDM

PPSDM Geominerba berperan sebagai pusat unggulan dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara. Lembaga ini berfungsi sebagai mitra strategis bagi industri pertambangan dan energi di Indonesia, dengan menyediakan program-program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja di sektor ini.

Peran PPSDM Geominerba tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan pelatihan teknis, tetapi juga mencakup pengembangan kompetensi manajerial dan kepemimpinan di sektor geologi dan pertambangan. Lembaga ini menawarkan berbagai program pelatihan yang mencakup manajemen proyek, manajemen lingkungan, keselamatan kerja, dan kepemimpinan strategis. Program-program ini dirancang untuk membantu para profesional di sektor geologi dan pertambangan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis.

Selain itu, PPSDM Geominerba juga berperan dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor energi dan sumber daya mineral. Lembaga ini menyediakan layanan konsultasi dan penelitian yang bertujuan untuk mendukung pengembangan kebijakan yang berbasis data dan informasi yang akurat. Dengan demikian, PPSDM Geominerba turut berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Implementasi Program Pelatihan di PPSDM Geominerba

PPSDM Geominerba menawarkan berbagai program pelatihan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri geologi dan pertambangan di Indonesia. Program-program ini mencakup pelatihan teknis di bidang eksplorasi geologi, penambangan, pengolahan mineral dan batubara, serta manajemen lingkungan dan keselamatan kerja.

Salah satu program unggulan yang ditawarkan oleh PPSDM Geominerba adalah pelatihan di bidang eksplorasi geologi. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan teknis yang diperlukan dalam kegiatan eksplorasi geologi, termasuk penggunaan teknologi geofisika, pemetaan geologi, dan analisis data geologi. Peserta pelatihan akan diajarkan cara-cara efektif dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi sumber daya mineral, serta teknik-teknik dalam pengambilan sampel dan analisis laboratorium.

Di bidang penambangan, PPSDM Geominerba menawarkan program pelatihan yang mencakup teknik-teknik penambangan, perencanaan tambang, dan manajemen operasional tambang. Program ini dirancang untuk membantu para profesional di industri pertambangan dalam mengelola operasi penambangan dengan cara yang lebih efisien dan aman, serta meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan.

Selain itu, PPSDM Geominerba juga menawarkan program pelatihan di bidang pengolahan mineral dan batubara. Program ini mencakup teknik-teknik pengolahan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mineral dan batubara, serta manajemen limbah dan pengelolaan dampak lingkungan. Pelatihan ini sangat penting bagi para profesional di sektor pertambangan yang bertanggung jawab atas pengolahan dan pemurnian mineral serta batubara.

Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi BLU di PPSDM Geominerba

Meskipun PPSDM Geominerba telah berhasil dalam mengimplementasikan BLU, lembaga ini juga menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan untuk terus mengembangkan program-program pelatihan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Dengan cepatnya perubahan di sektor geologi dan pertambangan, PPSDM Geominerba perlu terus berinovasi dalam menyusun kurikulum pelatihan yang sesuai dengan tuntutan pasar.

Selain itu, PPSDM Geominerba juga menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan. Sebagai BLU, lembaga ini dituntut untuk memiliki manajemen yang profesional dan transparan dalam mengelola keuangan dan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini memerlukan peningkatan kapasitas manajerial di dalam organisasi, serta penerapan sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat.

Hambatan lain yang dihadapi oleh PPSDM Geominerba adalah resistensi terhadap perubahan, baik dari internal organisasi maupun dari pihak eksternal. Transformasi menjadi BLU memerlukan perubahan budaya organisasi yang tidak selalu mudah diterima oleh seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu, penting bagi pimpinan PPSDM Geominerba untuk memimpin proses perubahan dengan cara yang inklusif dan komunikatif, agar seluruh anggota organisasi dapat menerima dan mendukung perubahan tersebut.

Masa Depan PPSDM Geominerba sebagai BLU

Masa depan PPSDM Geominerba sebagai BLU tampak cerah, terutama dengan meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan terampil di sektor geologi, mineral, dan batubara. PPSDM Geominerba diharapkan dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan industri, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Salah satu peluang besar bagi PPSDM Geominerba adalah pengembangan program-program pelatihan yang berfokus pada keterampilan digital dan teknologi. Dengan semakin maraknya digitalisasi di berbagai sektor, permintaan akan pelatihan di bidang teknologi informasi, data science, dan keterampilan digital lainnya akan semakin meningkat. PPSDM Geominerba dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengembangkan program-program pelatihan yang relevan dan berkualitas tinggi.

Selain itu, PPSDM Geominerba juga dapat memperluas jangkauan layanannya dengan memanfaatkan teknologi e-learning dan platform digital lainnya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas pelatihan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi PPSDM Geominerba untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh pelatihan konvensional.

Kesimpulan

PPSDM Geominerba adalah salah satu contoh sukses implementasi Badan Layanan Umum (BLU) di Indonesia. Dengan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan operasional, PPSDM Geominerba telah berhasil menjadi pusat unggulan dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, prospek masa depan PPSDM Geominerba sebagai BLU sangat menjanjikan, terutama dengan meningkatnya permintaan akan keterampilan digital dan teknologi di era globalisasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung dan mengembangkan PPSDM Geominerba sebagai BLU, guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global.

Share:

Penggunaan Neuro-Linguistic Programming (NLP) untuk Pelatihan: Meningkatkan Kinerja dan Efektivitas Pembelajaran


Neuro-Linguistic Programming (NLP) telah menjadi salah satu pendekatan yang populer dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, dan pengembangan diri. Dengan fokus pada bagaimana pikiran (neuro), bahasa (linguistic), dan pola perilaku (programming) saling terkait, NLP memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengubah pola pikir serta perilaku manusia. Dalam konteks pelatihan, NLP dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja peserta pelatihan, mempercepat pembelajaran, dan membantu individu mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana NLP dapat diterapkan dalam pelatihan, keuntungan yang ditawarkannya, serta tantangan yang mungkin dihadapi.

A. Apa Itu Neuro-Linguistic Programming (NLP)?

NLP adalah sebuah metodologi yang dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Richard Bandler dan John Grinder. Metodologi ini bertujuan untuk memahami dan mereplikasi pola-pola pikiran, bahasa, dan perilaku yang digunakan oleh individu yang sukses dalam berbagai bidang. Dengan memahami bagaimana seseorang berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku, NLP memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan dan strategi yang sama untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan mereka sendiri.

NLP didasarkan pada premis bahwa cara kita berpikir (neuro) sangat mempengaruhi cara kita berbicara (linguistic) dan bertindak (programming). Dengan mengubah pola pikir dan bahasa kita, kita dapat memengaruhi tindakan kita dan, pada akhirnya, hasil yang kita capai. Dalam konteks pelatihan, NLP dapat membantu peserta pelatihan untuk mengatasi hambatan mental, meningkatkan motivasi, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.

B. Penerapan NLP dalam Pelatihan

NLP menawarkan berbagai teknik dan strategi yang dapat diterapkan dalam pelatihan untuk membantu peserta mencapai potensi penuh mereka. Berikut adalah beberapa cara NLP dapat digunakan dalam pelatihan:

1. Mengidentifikasi dan Mengubah Keyakinan yang Membatasi

Salah satu prinsip dasar NLP adalah bahwa keyakinan kita tentang diri kita sendiri dan dunia sekitar sangat mempengaruhi kinerja kita. Keyakinan yang membatasi, seperti "Saya tidak cukup pintar" atau "Saya tidak akan pernah berhasil," dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan mereka. Dalam pelatihan, NLP dapat digunakan untuk mengidentifikasi keyakinan yang membatasi ini dan menggantinya dengan keyakinan yang lebih mendukung.

Pelatih yang terlatih dalam NLP dapat menggunakan berbagai teknik, seperti reframing (mengubah cara pandang terhadap situasi), untuk membantu peserta melihat situasi dari perspektif yang lebih positif dan memberdayakan. Dengan mengganti keyakinan yang membatasi dengan keyakinan yang mendukung, peserta pelatihan akan lebih mampu menghadapi tantangan dan mencapai hasil yang diinginkan.

2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah kunci keberhasilan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pelatihan. NLP menawarkan berbagai alat untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, baik untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Salah satu konsep dasar dalam NLP adalah rapport, atau kemampuan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Rapport adalah fondasi dari komunikasi yang efektif dan dapat membantu pelatih menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan kolaboratif.

Teknik NLP untuk membangun rapport termasuk mencocokkan dan memiripkan bahasa tubuh, ton suara, dan pola bicara peserta pelatihan. Dengan menciptakan rapport, pelatih dapat lebih mudah mengarahkan dan memotivasi peserta pelatihan, serta memfasilitasi pemahaman yang lebih baik.

3. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Fokus dan konsentrasi adalah elemen penting dalam proses pembelajaran. NLP menawarkan teknik untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam menjaga fokus pada tujuan mereka. Salah satu teknik NLP yang sering digunakan adalah visualisasi. Dengan memvisualisasikan hasil yang diinginkan dengan detail yang kaya, peserta pelatihan dapat meningkatkan motivasi mereka dan menjaga fokus pada langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Selain itu, teknik-teknik seperti anchoring (menciptakan asosiasi antara stimulus eksternal dan kondisi internal yang diinginkan) juga dapat membantu peserta pelatihan untuk mengakses keadaan mental yang optimal saat dibutuhkan, seperti ketenangan, kepercayaan diri, atau semangat.

4. Mengelola Stres dan Emosi

Stres dan emosi yang tidak terkelola dengan baik dapat menghambat pembelajaran dan kinerja. NLP menyediakan alat untuk membantu peserta pelatihan mengelola stres dan emosi mereka dengan lebih efektif. Misalnya, teknik swish pattern dapat digunakan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi pola pikir yang lebih positif dan memberdayakan.

Dengan menggunakan NLP, peserta pelatihan dapat belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka dengan cara yang lebih sehat, sehingga mereka dapat tetap tenang dan fokus dalam menghadapi situasi yang menantang.

5. Mencapai Tujuan dengan Lebih Efektif

NLP membantu individu untuk menetapkan dan mencapai tujuan mereka dengan cara yang lebih efektif. Teknik NLP seperti SMART goals (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dapat digunakan dalam pelatihan untuk membantu peserta menetapkan tujuan yang jelas dan realistis. Selain itu, NLP juga mengajarkan teknik-teknik untuk memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terukur, sehingga peserta pelatihan dapat mencapai tujuan mereka secara bertahap.

C. Tantangan dalam Penggunaan NLP untuk Pelatihan

Meskipun NLP menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya untuk pelatihan:

1. Pemahaman yang Mendalam Diperlukan

NLP adalah bidang yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam untuk diterapkan dengan efektif. Pelatih yang tidak memiliki pelatihan yang memadai dalam NLP mungkin tidak dapat memanfaatkan teknik ini secara maksimal.

2. Efektivitas yang Bergantung pada Individu

Tidak semua teknik NLP cocok untuk semua orang. Efektivitas NLP sangat bergantung pada individu, dan beberapa peserta mungkin tidak merespons dengan baik terhadap teknik-teknik tertentu.

3. Kritik dan Kontroversi

NLP telah menjadi subjek kritik dan kontroversi di kalangan komunitas akademis dan profesional. Beberapa kritik berpendapat bahwa NLP kurang memiliki basis ilmiah yang kuat dan bahwa hasil yang dicapai dengan NLP mungkin tidak konsisten. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan NLP sebagai salah satu dari banyak alat dalam pelatihan, bukan sebagai solusi tunggal.

D. Kesimpulan

Neuro-Linguistic Programming (NLP) menawarkan berbagai alat dan teknik yang dapat meningkatkan efektivitas pelatihan dengan membantu peserta pelatihan mengatasi hambatan mental dan emosional, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif. Meskipun ada tantangan dalam penggunaan NLP, manfaat yang ditawarkannya membuatnya menjadi tambahan yang berharga dalam toolkit pelatih.

Dengan pemahaman dan penerapan yang tepat, NLP dapat membantu menciptakan pengalaman pelatihan yang lebih personal, efektif, dan memberdayakan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan hasil bagi peserta pelatihan. Sebagai alat yang kuat untuk pengembangan diri dan profesional, NLP terus menjadi pilihan yang relevan dan bermanfaat dalam konteks pelatihan di era modern ini.

Share:

Ice Breaking Online

Ice Breaking adalah padanan dua kata dari bahasa Inggris yang mengandung makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam training dengan maksud menghilangkan kebekuan-kebekuan di antara peserta latihan, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan status, usia, pekerjaan, penghasilan, jabatan dan sebagainya akan menyebabkan terjadinya dinding pemisah antara peserta yang satu dengan yang lainnya. untuk melebur dinding-dinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah proses ice breaking (duniapendidikan.co.id, 2021).


Mu’azarotul Husna (2018) dalam skripsinya menuliskan bahwa ada beberapa tujuan penggunaan ice breaker yaitu :

  • Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara siswa, dengan adanya selingan ice breaking dalam pembelajaran, sehingga tidak ada lagi anggapan si A pandai, si B bodoh dan lain sebagainya yang ada hanyalah kesamaan kesempatan untuk maju;
  • Terciptanya kondisi yang dinamis di antara siswa adalah menimbulkan kegairahan antara sesame siswa untuk melakukan aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung.dan pemecah suasana canggung;
  • Menciptakan motivasi antara sesama siswa untuk melakukan aktivitas selama proses belajar-mengajar berlangsung;
  • Membuat peserta saling mengenal dan akan menghilangkan jarak mental sehingga suasana menjadi benar-benar rileks, cair dan mengalir;
  • Mengarahkan atau memfokuskan peserta pada topik pembahasan/pembicaraan.

Ice breaking dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau permainan. Menurut The Encyclopedia of Ice Breaker terbitan University associates Inc., bentuk ice breaking ada bermacam-macam, mulai dari sekadar teka-teki, cerita-cerita lucu atau humor ringan yang memancing senyum, lagu-lagu atau nyanyian yang disertai gerakan tubuh (action song), sampai permainan-permainan berkelompok yang cukup menguras tenaga atau bahkan pikiran. Selain itu dapat juga dilakukan dengan melakukan senam otak (brain gym).

Kemudian bagaimana jika Ice Breaking yang biasa disajikan dalam kelas klasikal diterapkan dalam pembelajaran online? Marilah kita simak penjelasannya dalam video berikut ini :


Demikian penjelasan tentang Ice Breaking Online. Mudah-mudahan bermanfaat dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Selamat mencoba!

Share:

Pelatihan Tambang Bawah Tanah Tahun 2011

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) yang merupakan  Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyelenggarakan 31 program Diklat pada tahun 2011. Program Diklat yang diselenggarakan BDTBT ditujukan untuk pelaku kegiatan pertambangan, dalam hal ini adalah aparatur Pemerintah, Akademisi, dan Perusahaan Tambang.

Share:

Praktek Mahasiswa di Kantor

Hari ini aku mulai mengajar anak-anak mahasiswa dari UNP Jurusan Teknik Pertambangan di Kantor. Seluruhnya ada 39 0rang. Dan dijamin mayoritas laki-laki. Gambar di bawah hanyalah ilustrasi, abaikan saja :-). Kalau dibandingkan dengan yang dahulu, anak-anak yang sekarang ini termasuk yang agak ceroboh. 


Pada hari pertama latihan sudah mematahkan spare part "Oxygen Breathing Apparatus". Tetapi, tidak ada kerugian dibandingkan ilmu yang dapat dibagi. Meskipun spare part tadi, kemungkinan tidak akan bisa didapatkan di Indonesia. Secara keseluruhan lumayan juga semangatnya. Ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari mereka tentang teknik pertambangan. Yah.. ini salah satu bentuk pengabdian kita untuk dunia pertambangan Indonesia. Mereka mungkin nantinya lebih merasakan persaingan yang sangat ketat. Betapa tidak, sekarang hampir setiap provinsi membuka pendidikan jurusan pertambangan ;-)
Share:

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

Tahukah anda, bahwa di sebuah kota kecil di Sumatera Barat yaitu Sawahlunto ada sebuah lembaga Pendidikan dan Pelatihan khusus bidang tambang bawah tanah. Mungkin tidak banyak yang tahu hal tersebut. Padahal lembaga ini telah berdiri  sejak tahun 2002.

Share:

Total Tayangan

Postingan Populer

Mini Set Top Box TV Digital

Set Alat Pel Lantai

HIJAB SEGITIGA INSTAN JERSEY

MY INSTAGRAM